.

KISAH PERJALANAN HIDUP SEORANG JANDA DARI SUAMI MUALAF

Saya adalah Ibu Bunga Ira MadIhi seorang janda berusia 53  tahun beragama muslim yang ditinggal mati oleh suami setahun yang lalu, saya berasal dari Tanah Jawa merantau ikut suami, suami saya seorang mualaf, kami tinggal di Desa Sinar Hadigala/Beloaja Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur, Kami sudah menetap selama 25 tahun dan dikarunia anak sebanyak 7  orang, karena suami saya seorang mualaf maka ada beberapa orang anak kami yang masih mengikuti keyakinan suami (katolik) sedangkan 4 orang anak yang lain mengikuti keyakinan saya (muslim). Dan saat ini 4 orang anak tersebut tinggal bersama saya selaku orang tuanya.

Selama kami hidup bersama suami, hidup kami rukun dan damai, namun setelah beliau meninggal setahun yang lalu, semua kedamaian itu perlahan-lahan mulai  berlalu dari kehidupan kami, seiring dengan datangnya badai, yakni rong-rongon dari pihak keluarga suami, mereka menghendaki agar kami segera keluar dari tanah kami menetap saat ini, mereka tidak ingin kami berada disekitar mereka lagi, hidup kami selalu penuh dengan ke tidak nyamanan.

Kami mengalami per lakuan tidak adil dari keluarga suami, yang embel-embelmnya tidak se keyakinan dengan kami, banyak hal yang dijadikan alasan untuk mengusir kami dari tempat kami tinggal saat ini, dan terakhir kami diberi waktu hingga tanggal 30 September 2021 ini, kami harus sudah keluar dari rumah yang kami tempati saat ini.

Melalui media ini, kami memohon agar barangkali ada orang-orang yang yang tergerak hatinya untuk mau memberikan donasi kepada kami untuk membantu membangun pondok kecil di kebun yang selama ini kami kelola sebagai tempat untuk berteduh, agar kami bisa hidup tenang. Dikebun kami memliki lahan kosong peninggalan suami yang bisa dibangun pondok, akan tetapi kami tidak mampu karena keterbatasan ekonomi, kami hanya seorang pencari kayu bakar, dan pengumpul hasil milik tetangga. Tidak memiliki penghasilan yang lebih bahkan hanya untuk sekedar makan pun kami sering kali merasa kekurangan.

Minggu lalu, Petugas Baitul Mal dari Masjid Al Amin Weri telah datang melihat keadaan kami dan memberikan bantuan alakadarnya, kami bersyukur karena kami masih diberikan bantuan ala kadarnya, yang bisa meringankan beban hidup kami, tapi tentu saja itu hanya sementara.

Dalam waktu yang dipersyaratkan oleh keluarga suami, yakni paling lambat 30 September 2021, kami harus sudah keluar dari tanah yang selama ini kami tempati, dan ada tanah kososng warisan almarhum suami kami, di atas tanah itu kami berniat untuk membangun tempat berteduh, yah...walau hanya sekedar pondok, yang penting kami bisa berteduh dari panas dan hujan....

Kami berharap, melalui siapapun yang memiliki kepedulian untuk membantu kami membangun pondok itu, pondok yang kami rencanakan adalah ukuran 35 meter per segi dengan panjang 7 meter dan lebar 5 meter....Dan untuk urusan ini kami serahkan sepenuhnya kepada Baitu Mal Masjid Al Amin Weri Larantuka. Semoga Allah SWT ....akan mempermudah semua urusan kita dan sellalu dalam lindung Nya.....Amien.

Ibu Bunga Ira Madihi.      


Catatan:

Bagi Bapak/Ibu yang mau menyumbang untuk Pembangunan Rumah Ibu Bunga Ira Madihi, dapat menghubungi Ketua Takmir Masjid Al Amin Weri, H. Umar Haji No. Hp. 081338546060  Dan Koordinator Baitul Mal Masjid Al Amin Weri, Abdul Sahid No. Hp. 081236707774, Ketua Pembangunan H. Rahmad Sandra Bone No Hp. 081246425715. Atau dapat juga langsung di kirim melalui BRI dengan No Rekening 3492.01.052333.53.4 atas nama Masjid Al Amin Larantuka, dan konfirmasi pada no hp diatas,

Bagikan postingan
Chat Takmir
Takmir Support
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu ?