.

Akhlak Cermin Keimanan Seorang Muslim

AKHLAK yang dimiliki oleh seorang muslim merupakan sesuatu yang paling inti dan ibadah tertinggi dalam ajaran Islam. Sehingga tidak beragama dan belum beriman seseorang dalam kehidupannya jika belum mengamalkan akhlaknya sesuai tuntunan Alquran dan hadis Nabi Muhammad saw.

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Banda Aceh, Ustaz Drs H Muharrir Asy’ari Lc MAg, saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (13/5) malam. “Ketahuilah bahwa akhlak menempati posisi penting dalam ajaran Islam. Agama itu adalah akhlak. Bahkan Rasulullah saw diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia,” ujarnya.

Dia menjelaskan, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar. Akhlak dapat dipahami sebagai perbuatan yang dikerjakan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan

Dalam pengajian KWPSI dengan tema “Adab dan Akhlak Seorang Muslim” itu, Ustaz Muharrir menyebutkan, akhlak berfungsi sebagai inti keimanan seseorang. Ketika Rasulullah saw ditanya mengenai iman, beliau menjawab: “Sesungguhnya iman adalah akhlak yang baik dan orang yang terbaik di antara manusia adalah yang terbaik akhlaknya.”

Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Aceh ini mengungkapkan, akhlak dalam Islam selalu berhubungan dengan iman. Bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan. “Hanya saja, kita di zaman sekarang ini kita tidak lagi menjadikan orang terbaik akhlaknya sebagai orang mulia. Sebaliknya, kita justru lebih memuliakan orang yang banyak harta kekayaan serta pangkat dan jabatan meskipun akhlaknya tidak baik,” jelasnya.

Akhlak dalam Islam berbeda dengan moral dan etika. Dalam akhlak, tolak ukur baik dan buruknya disandarkan pada Alquran dan Sunnah. Bukan dari pemikiran, meskipun tidak menutup kemungkinan akhlak dapat dirasionalkan hikmah dan manfaatnya. Sementara etika ukuran baik dan buruknya disandarkan pada pemikiran, sementara moral tolak ukurnya disandarkan pada kebiasaan masyarakat.

Rektor Unmuha ini juga menjelaskan beberapa ciri akhlak seperti jujur, amanah, syukur, sabar, istiqamah dan tidak ingkar janji. “Akhlak pribadi muslim itu harus jujur. Jujur dalam perkataan dan perbuatan itu mengarah kepada kebaikan dan mengarah ke surga. Seorang senantiasa jujur dan mencari jujur. Sebaliknya, dusta akan mengantar kepada kedhaliman, dan mengantarnya ke neraka. Sekali bohong akan terus mencari kebohongan, maka disisi Allah dianggap pembohong,” jelasnya.

Seorang muslim yang berakhlak juga akan selalu menjaga amanah, dan tidak berkhianat serta tidak akan menyalahgunakan jabatan bagi yang menjadi pemimpin. “Amanah itu jangan ambil yang bukan haknya, kalau sampai diambil juga akan dikalungkan harta haram itu pada hari kiamat di lehernya. Apalagi orang yang sudah ditugaskan untuk itu dan digaji oleh negara,” ungkapnya.(mz)


Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Akhlak Cermin Keimanan Seorang Muslim, https://aceh.tribunnews.com/2015/05/15/akhlak-cermin-keimanan-seorang-muslim.

Bagikan postingan
Chat Takmir
Takmir Support
Assalamualaikum, Ada yang bisa kami bantu ?